Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X merespons kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal kelonggaran melepas masker di tempat terbuka.
Sultan meminta masyarakat dan wisatawan bisa bersikap bijaksana dengan melihat kondisi apakah lokasinya relatif aman untuk melepas masker atau tidak.
“Walaupun di ruang terbuka bisa membuka masker, misalnya di Malioboro, masyarakat juga harus bijaksana jika mau lepas,” kata Sultan, Jumat, 20 Mei 2022.
Menurut Sultan, meski kasus harian Covid-19 Yogya masih melandai hingga saat ini, namun bukan berarti pandemi sudah usai.
“Resikonya tetap masih besar (penularan), pandemi masih ada,” ujarnya.
Sultan pun meminta penggunaan masker di dalam ruang tertutup sebisa mungkin tetap dilakukan.
“Kalau di dalam ruang sebaiknya masker terus dipakai, karena perputaran udaranya belum tentu bagus,” kata dia.
“Jadi soal copot masker atau tidak, juga tergantung kearifannya sendiri (melihat situasi).” Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Riris Andono Ahmad menuturkan pada prinsipnya, di tengah melandainya kasus saat ini, masker bisa dilepas dengan syarat ketika berada di dalam ruangan terbuka yang tak padat.
“Tetapi arahan (pelepasan masker) itu juga perlu dibuat aturan agar tidak bermunculan berbagai interpretasi,” kata dia.
Menurut Riris, pemerintah juga perlu mengantisipasi risiko atau konsekuensi ketika terjadi euforia kebijakan masker ini.
“Ini belum akhir pandemi, hanya kondisi yang lebih aman dari sebelum-sebelumnya,” ujarnya.
Riris menuturkan salah satu pengaruh tinggi rendahnya risiko penularan, yakni kekebalan di level komunitas yang dikuatkan cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang cukup baik.